Triage


Triage berasal dari bahasa Perancis yang berarti pemilahan. Dalam dunia medis istilah ini dipergunakan untuk tindakan pemilahan korban berdasarkan prioritas pertolongan atau transportasinya.

Prinsip utama dari triage adalah menolong para penderita yang mengalami cedera atau keadaan yang berat namun memiliki harapan hidup.
Salah satu metode yang paling sederhana dan umum digunakan adalah metode S.T.A.R.T atau Simple Triage and Rapid Treatment
Metode ini membagi penderita menjadi 4 kategori : 
1. Prioritas Merah
Merupakan prioritas utama, diberikan kepada para penderita yang kritis keadaannya seperti gangguan jalan napas, gangguan pernapasan, perdarahan berat atau perdarahan tidak terkontrol, penurunan status mental
2.  Prioritas  Kuning
Merupakan prioritas berikutnya diberikan kepada para penderita yang mengalami keadaan seperti luka bakar tanpa gangguan saluran napas atau kerusakan alat gerak, patah tulang tertutup yang tidak dapat berjalan, cedera punggung.                                
     3.Prioritas Hijau
Merupakan kelompok yang paling akhir prioritasnya, dikenal juga sebagai ‘Walking Wounded” atau orang cedera yang dapat berjalan sendiri.
     4  Prioritas Hitam
Diberikan kepada mereka yang meninggal atau mengalami cedera yang mematikan.
Pelaksanaan triage dilakukan dengan memberikan tanda sesuai dengan warna prioritas. Tanda triage dapat bervariasi mulai dari suatu kartu khusus sampai hanya suatu ikatan dengan bahan yang warnanya sesuai dengan prioritasnya. Jangan mengganti tanda triage yang sudah ditentukan. Bila keadaan penderita berubah sebelum memperoleh perawatan maka label  lama jangan dilepas tetapi diberi tanda, waktu dan pasang yang baru.

Pelaksanaan Triage Metode S.T.A.R.T
Untuk memudahkan pelaksanaan triage maka dapat dilakukan suatu pemeriksaan sebagai berikut :
       1.        Kumpulkan semua penderita yang dapat / mampu berjalan sendiri ke areal yang telah ditentukan, dan beri mereka label HIJAU.
       2.        Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa periksa :
       3.        Pernapasan :
       a.    Bila pernapasan lebih dari 30 kali / menit beri label MERAH.
      b.    Bila penderita tidak bernapas maka upayakan membuka jalan napas dan bersihkan jalan napas satu kali, bila pernapasan spontan mulai maka beri label MERAH, bila tidak beri HITAM.
       c.    Bila pernapasan kurang dari 30 kali /menit nilai waktu pengisian kapiler.
      4.  Waktu pengisian kapiler :
      a.    Lebih dari 2 detik berarti kurang baik, beri MERAH, hentikan perdarahan besar bila ada.
       b.    Bila kurang dari 2 detik maka nilai status mentalnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH TERBENTUKNYA LAMBANG PALANG MERAH

Materi PP : Luka Ringan dan Cara Membuat Plester Kupu-Kupu